Comentários do leitor

Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga Dibedakan Berdasarkan Kapitalisasi Pasar

por Gus Batten (29/12/2018)


Dalam bursa saham, ada sebagian istilah yang digunakan dikala membicarakan saham. Istilah Saham Lapis Satu, Lapis Dua, dan Lapis Tiga sudah menjadi kosakata khusus yang digunakan dalam dunia saham. Bagi Anda yang masih awam atau baru mengawali investasi di pasar modal, ada bagusnya mulai mengetahui ketiga istilah hal yang demikian.

Pemakaian istilah hal yang demikian dimaksudkan untuk mengkategorikan ragam saham berdasarkan kriteria-kriteria yang dimiliki dan kualitasnya. Saat berinvestasi saham, Anda wajib dapat memilih saham mana saja yang menjadikan keuntungan. Banyak pemula yang salah dalam memutuskan saham dari emiten yang layak untuk ditransaksikan.

Biasanya keberadaan saham seperti ini telah digoreng atau sudah dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seolah-olah tampak seperti saham yang laris di pasaran. Walaupun, saham itu sebetulnya saham tidur alias saham tak sesuai jual.

Cara mengetahui saham itu Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga yakni dengan memperhatikan kapitalisasi pasar. Berdasarkan definisinya, kapitalisasi pasar adalah harga saham dikalikan dengan sempurna jumlah saham yang diterbitkan emiten dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu, apa yang dimaksud Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga? Berikut penjelasannya.

1. Saham Lapis Satu (Blue Chips) Paling Unggul Kapitalisasi Pasarnya
Saham Lapis Satu dianggap berperan dalam menggerakkan IHSG. Kapitalisasi pasarnya bisa mencapai lebih dari Rp40 triliun. Saham-saham kelompok ini mempunyai volatilitas harga yang tak terlalu tinggi. Tidak banyak terlalu termakan dengan gejolak pasar sebab perusahaan dengan saham ini memiliki performa yang baik. Di samping itu, fundamental saham ini terbilang kuat sehingga sulit untuk "digoreng".

Saham Lapis Satu juga mempunyai pergerakan harga yang tak terlalu fluktuatif. Sebab itu, banyak analis yang menganggap bahwa Saham Lapis Satu ialah saham yang paling aman. Saham Lapis Satu benar-benar layak untuk dibeli apalagi dimiliki sebagai investasi jangka panjang. Tak heran jikalau Saham Lapis Satu dijuluki sebagai Blue Chips atau First Liner.

Saham Lapis Satu rata-rata dipasarkan dengan harga yang tinggi. Tentunya saham-saham hal yang demikian juga memberikan dividen yang tinggi pula. Besaran dividen hal yang demikian rata-rata lebih tinggi dari saham lain di BEI. Model Saham Lapis Satu ialah BBRI, ICBP, TLKM, UNVR, GGRM, dan BBNI.

2. Saham Lapis Dua (Mid-Cap Stocks) Cukup Stabil dan Terbilang Likuid
Disebut sebagai mid-cap stocks atau second-liner, Saham Lapis Dua memiliki kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar-Rp10 triliun. Harga sahamnya cenderung fluktuatif dan saham ini terbilang likuid. Sementara fundamental perusahaan bisa dikatakan cukup bagus sedangkan masih dalam tahap berkembang.

Harga Saham Lapis Dua tidak semahal Blue Chips dan karena kapitalisasinya tak lebih besar dari Saham Lapis Satu karenanya jumlahnya tak sebanyak Saham Lapis Satu. Berikut ini yaitu yang termasuk ke dalam Saham Lapis Dua, yakni BBKP, BSDE, PWON, judi bola JPFA, LSIP, AISA, dan PPRO.

3. Saham Lapis Tiga (Small-Cap Stocks) Memiliki Volatilitas Harga yang Tinggi
Saham Lapis Tiga disebut juga sebagai junk stocks atau small-cap stocks. Saham-saham pada golongan ini mempunyai volatilitas harga yang tinggi. Saham Lapis Tiga menjadi incaran spekulan karena dapat dipermainkan sehingga harganya melonjak. Dalam kondisi hal yang demikian, spekulan mengambil keuntungan. Sebab itu, saham ini bisa dikatakan sebagai saham gorengan.

Dari sisi harga, Saham Lapis Tiga terbilang paling murah. Harganya lebih murah dari Second Liner dan First Liner. Sementara kapitalisasinya berada di bawah angka Rp500 miliar. Untuk bisa mendapat keuntungan dari trading saham ini, bandar judi bola perlu memiliki kesanggupan analisa yang kuat. Kehati-hatian dan akurasi sungguh-sungguh penting agar tidak merugi sebab fluktuasi harga saham yang ditandai dengan masuknya saham dalam golongan Unusual Market Activity (UMA).

Dividen dan tingkat keamanan dalam transaksi di pasar modal menjadi perhatian penting bagi pemberi modal. Banyak para analis memberi saran kepada pemula untuk membeli Saham Lapis Satu dan Dua. Karena yang perlu disiapkan juga sungguh-sungguh besar, tapi memilih Saham Lapis Satu yaitu opsi untuk investasi rentang panjang. Karena itu, perhitungkan kecakapan Anda dan pilihlah saham layak kecakapan.