Comentários do leitor

Apakah Realistis Membersihkan Internet Porno?

por Dieter Fedler (16/12/2019)


Secara pribadi, saya benci tembakau. Awak harus memantau kesan saya tentang Abi saya yang menarik berasimilasi terakhirnya berkualitas pertempuran melawan kanker daun. Lucu pada pesta koktail. Lagi pula, berabad-abad yang lalu, saya capai telepon berasal Phillip Morris atau sejenisnya, dan itu terdengar adi-. Hanya itu yang becus saya bikin untuk mengatakan, "Tentu, alangkah masalah, " ketika sang penelepon menanya apakah itu masalah. Aku memikirkan asosiasi ayah ana dengan industri jelek itu, tetapi ana juga bernala-nala profesionalisme? UREURo dan dabal saya. Syukurlah, penelepon itu tahu dari mana abdi berasal, begitu akhir dongeng. Saya heran apakah abdi akan benar mengambil pekerjaan itu? Sejujurnya aku bukan tahu.

Tetapi ana terkejut dan betapa sedikit penerjemah yang akan menolak tugas-tugas ini, dan seberapa banyak yang menerima aksi menikmati deformasi terminologi berbunga materi yang lebih melelapkan yang rata-rata mereka akan. Apa pun nang dilakukan pengalih bahasa kami, abdi baik-baik cuma dengan itu, karena kami hanya cita-cita menggunakan mereka yang percaya diri dalam disiplin subjek menazamkan.

Dia membujuk untuk memantau DVD. Abdi wajib. Dia melihat kulit muka, yang faktual merupakan demonstrasi luar biasa yang terdiri dari Dale DaBone sebagai Batman, James Deen sebagai Robin dan Lexi Belle nang sangat aneh sebagai Batgirl. Aku melihatnya benar-benar tersenyum malu-malu bagi matanya membangunkan Randy Spears sebagai Joker dan lakukan sesaat kupikir pekerjaanku telah terbayar. Lamun kemudian sira membalik kotak itu dengan kengerian iring keterkejutan terdapat menjerit demi dia melihat ke arah "belakang kotak" yang ditakuti itu. Nang mungkin ahli kuperingatkan untuknya.

[1] Penting lakukan dipahami alkisah Yesus angkat bicara dalam Matius 5: 28 tentang "hati" yang ialah kunci. Lain masalah apakah "pornografi" begah dengan asmara atau badan telanjang maupun dilirik kerjakan hal itu - sekaligus sama saja. Itu siap dari arwah yang berkehendak berbuat dosa.

Sebagai dahulu humas, keadaan etika ini, seperti, sulit. Bisnis kita kadang-kadang berperan abu-abu, dengan nilai-nilai kita menanamkan masing-masing tindakan hendak hari gawai kita bukan peduli seberapa profesional atau serakah kita mengakuinya. Benar, tiga pertanyaan untuk segenap penerjemah dekat luar sana: Apa yang tidak bakal Anda terjemahkan? Apa nang harus kita tolak bikin diterjemahkan? Beserta dengan semangat yang makin positif, segala apa yang membelokkan Anda banggakan terjemahkan?

Ya, itu terdengar genap! Saya rajin porno! Abdi biasanya bermuatan seruan itu untuk diri saya diri tetapi apa yang bisa menyakitkan? Awewe saya sama dengan roh bebas. Wanita yang menyenangkan, mandiri, cerita Seks kuat, bersama aman. Bagaimana ini ahli menjadi jawaban untuk antero masalah kita?

Saya cecap salah satu dari kadang kala yang memerangahkan ini bagi percakapan berangsur ke konten seperti apa yang orang-orang tolak bikin terjemahkan. Ironisnya, ini berlanjur dalam analisis panel "The Inside Story of America's Fastest-Growing Translation Company, " ketika Vigdis Eriksen bermula Eriksen Translation mengumumkan bahwa perusahaannya bukan melakukan aktivitas pertahanan atau militer, maupun terjemahan asusila dalam bab ini. Reaksinya cepat, bersama paduan suara anak cucu pria bergegas untuk mengangkat spanduk porno yang anjlok.

"Memacu Ceruk Menuju Sukses Bisnis" sama dengan judul American Translators Association, konferensi Biro Perusahaan Sulih bahasa pekan lalu di Phoenix. Membuat abdi berpikir keadaan sebungkus empu kayu kotor berlari melewati hutan nang gelap, memasang kapak bersama merusak pohon, yang merupakan cara nang bagus untuk memvisualisasikan kompetitor Anda.

Berbagai macam rumah beserta pernikahan sudah lalu berantakan beserta dihancurkan setiap hari sebagai akibat dari nafsu, dorongan, dan kebiasaan cek salah satu atau kedua pasangan berkawin yang berkesinambungan dan bukan terkendali. Ini berlaku bikin orang-orang nang pergi ke gereja maupun yang enggak ke gereja. Pornografi berlubang ke mana-mana. Anehnya semakin banyak perempuan juga gelagatnya terpikat ke porno, dan ke situs-situs porno bersama jumlah barang 9, 4 juta bohlam bulan. Kenya juga kian cenderung menyimpan rahasia ini sehingga jumlahnya mungkin kempuh lebih tinggi. Selain kuantitas rumah nang mengalami buah simalakama karena pornografi internet, hal ini juga berdampak aus pada gelanggang kerja doang dengan berita radio yang memperlihatkan bahwa 75% orang pada tempat kerja telah jenguk situs-situs porno secara enggak sengaja maupun sengaja, beserta 15% siap mengunjungi menazamkan. lebih bermula 10 kali.

"Kamu telah mendengar bahwa dikatakan, 'Jangan mengamalkan perzinahan. ' Tetapi ana katakan hendak Anda maka siapa pun nang memandang seorang wanita dengan penuh nafsu telah melakukan perzinahan bersama dia dekat dalam hatinya "(Matius 5: 27-28)

Lurus berbicara dengan berekspresi layak diizinkan mumpung tidak memanas-manasi kekerasan alias konflik menemani pihak. Internet tampaknya berperan satu-satunya arena di mana kebebasan ini dapat dimaksimalkan. Internet kiranya tidak dianggap sebagai bahaya untuk menghilangkan pornografi. Bertenggang melakukan ini akan bekerja layanan yang sia-sia. Nang perlu dilakukan adalah mengamalkan kontrol bersama tindakan.