SariAgri - Banjir merusak ratusan hektare kebun jagung di wilayah Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Pertanian Sumatera Selatan. Akibat terjangan banjir itu, petani dipastikan gagal panen.
"Banjir akibat Sungai Ogan meluap pada Sabtu merusak ratusan hektare kebun jagung di desa kami," ujar seorang petani jagung asal Desa Belatung, Pertanian Kecamatan Lubuk Batang, pertanian Ogan Komering Ulu (OKU), Pertanian Ucok, pertanian Senin (24/5/2021).
Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi 10 Provinsi Penghasil Beras Terbesar di Indonesia - Berita Pangan
Dia mengatakan tanaman jagung yang baru ditanam petani hanyut dan terendam banjir bahkan tertutup lumpur. Akibatnya, petani harus menanggung kerugian cukup besar karena dipastikan gagal panen.
Untuk lahan jagung saya saja ada sekitar lima hektare yang tidak bisa dipanen akibat banjir," katanya.
Kepala Desa Lubuk Batang Lama, Jus Imani menambahkan banjir tahunan selalu berdampak pada hancurnya lahan pertanian warga di desa itu. Akibat banjir kali ini, 80 persen lahan yang ditanami petani mengalami kerugian cukup besar karena gagal panen.
Dia berharap ada perhatian Pemerintah Kabupaten OKU melalui dinas terkait untuk memberi bantuan bibit kepada petani agar bisa kembali menanam ulang lahan yang terendam banjir.
Video terkait:
Ratusam Hektare Kebun Jagung Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen
por Kate De Loitte (13/12/2021)
SariAgri - Banjir merusak ratusan hektare kebun jagung di wilayah Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Pertanian Sumatera Selatan. Akibat terjangan banjir itu, petani dipastikan gagal panen."Banjir akibat Sungai Ogan meluap pada Sabtu merusak ratusan hektare kebun jagung di desa kami," ujar seorang petani jagung asal Desa Belatung, Pertanian Kecamatan Lubuk Batang, pertanian Ogan Komering Ulu (OKU), Pertanian Ucok, pertanian Senin (24/5/2021).
Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi 10 Provinsi Penghasil Beras Terbesar di Indonesia - Berita Pangan
Dia mengatakan tanaman jagung yang baru ditanam petani hanyut dan terendam banjir bahkan tertutup lumpur. Akibatnya, petani harus menanggung kerugian cukup besar karena dipastikan gagal panen.
Untuk lahan jagung saya saja ada sekitar lima hektare yang tidak bisa dipanen akibat banjir," katanya.
Kepala Desa Lubuk Batang Lama, Jus Imani menambahkan banjir tahunan selalu berdampak pada hancurnya lahan pertanian warga di desa itu. Akibat banjir kali ini, 80 persen lahan yang ditanami petani mengalami kerugian cukup besar karena gagal panen.
Dia berharap ada perhatian Pemerintah Kabupaten OKU melalui dinas terkait untuk memberi bantuan bibit kepada petani agar bisa kembali menanam ulang lahan yang terendam banjir.
Video terkait: