Comentários do leitor

Melakukan Adegan Eman di Hollywood - Kuriositas Seperti Barang apa Mereka?

por Fredric Reye (17/12/2019)


Saya alang mengerjakan film tertentu dengan seorang aktris yang juga seorang penari telanjang bersama sangat bagus. Dia ialah teman bermula beberapa perempuan cantik tak yang merupakan bintang cabul. Dia berbagi dengan ana pemikiran dan ekspresi teman-teman bintang porno tentang segala sesuatu yang dipikirkan aktris-aktris porno atau B-aktris. Mereka sadar tidak aman untuk aktris B nang melakukan bab cinta karena mereka bukan bisa "menikmati sepenuhnya" asam garam mereka mengerjakan adegan asih. Saya mafhum sudut pandang membuat, dari perspektif mereka. Namun, saya tidak di dalamnya untuk "turun" jadi abdi baik-baik cuma tidak "turun". Tidak ada pertimbangan; Aku cuma tidak di dalamnya lakukan itu. Aku berada pada dalamnya kerjakan memajukan karier dan acara saya sebagai aktris. Itu tidak benar atau salah bagi saya; itu hanya pilihan yang berbeda. Hendak saya berbuat adegan kasih adalah kesepakatan yang aku buat kerjakan bekerja sebagai seorang aktris.

Seperti kebanyakan laki-kaki menikah nang saya kenal, saya beroleh tingkat aliansi seks nang "cukup ahli diterima" berkualitas hubungan ana. "Cukup becus diterima" bersama itu bukan menimbulkan luka, kami bukan bercerai, awak juga layak disalahkan akan setiap atau semua asas yang dibuat mengapa berahi tidak ahli terjadi, dengan sebagian besar argumentasi diberikan beroleh keadaan nang logis dan dapat dipahami di akhir mereka. Tetapi, seperti yang dirasakan awam pria, kerap ada yang lebih banyak.

Bagi abdi, adegan cinta terasa bagaikan pengalaman dekat luar awak (dan bagaimana pun yang terasa seperti eman dan belasungkawa murni). Andai saya melihat kembali mengerjakan adegan cinta pertama itu, saya amat mengingatnya berbunga seseorang nang berdiri dalam samping dan menontonnya, alangkah dari menjadi aktris berbobot adegan itu. Itu setel tertutup (hanya sutradara bersama aktor, beserta mungkin pengawas skrip tentu di set). Semua badan sangat berpengetahuan. Syukurlah, saya tidak suah memiliki awak yang berbicara tidak pantas saat syuting adegan cinta. Seluruh jadwal juga bulat teknis. Gerakkan tubuh Dikau ke sini, lengan Dikau ke bawah, sekarang mencucup. Saya beroleh apa nang disebut "tambalan" di bakal potongan-potongan girly saya dalam bawah ini dan antiwirawan main saya mengenakan "kaus kaki" dekat atas potongan-potongan putranya. Tapi aku telanjang, cukup berjenis-jenis. Untuk melisankan saya sadar rentan mau menjadi kilat api yang meledek.

Jutaan demi jutaan orang berperang bersama kita. Demikian cuma, jutaan demi jutaan siap menang. Tambahkan ke angka-angka orang-orang nang dapat berempati dengan nyawa kecanduan, bersama Anda kenyam bakat lakukan menjadi negeri pecandu dan penyembuh nang besar. Alas nya? Meskipun kita agak-agak memiliki "putaran" yang berbeda pada ketagihan kita, kita tidak antik dari penderita lain. Dengan ada berbagai macam penderita lainnya.

Temporer menonton pornografi dapat benar-benar merugikan keluarga wanita, persekutuannya dengan Kristus, hati, dengan pernikahannya, demobilisasi adalah gerangan. Faktanya, Kirk Franklin, yang dibebaskan dari kekuatan pembinasaan pornografi, kini menjadi alasan bahwa segala apa mungkin berlantas melalui Kristus. "Semua hal" ini bukan hanya menangkap selebriti, belaka mereka hanya mencakup Awak dan dilema apa pun nang Anda hadapi, termasuk pornografi!

Doang, aktor dan aktris harus mempertimbangkan internet sekarang. Berahi dijual. Segala apa adegan kasih yang Anda lakukan di film mau berakhir dalam situs seseorang untuk dijual sebagai tangkapan layar ataupun klip gambar bergerak telanjang Anda. Anda boleh mencari Sharon Stone, Natalie Portman, Angelina Jolie, ataupun Jessica Lange dan cipta screenshot menazamkan telanjang. Setidaknya saya enggak di firma yang buruk!

Dikau telah cek mereka dekat Cinemax, HBO, Anda telah melihatnya di bioskop, beserta Anda telah melihatnya di TV... Abdi berbicara keadaan adegan cinta! Mereka ahli sangat berkemal dan dinas atau bukan dilakukan dengan baik cuma. Itu enggak hanya tergantung pada sutradara dan pemain film dan aktris tetapi doang pencahayaan, celotehan, pengeditan, poin, dll. Bikin menjadikannya pengalaman yang menggairahkan dan menarik bagi pemirsa.

Acap-acap saya mendapati diri saya melirik edaran, ketika ana berdiri di antrean depo kelontong, buat saya cek judul cerita Dewasa yang bersuara, "Cari Bena Bagaimana Amoral Dapat Melindungi Hubungan Engkau! " Kendatipun menonton film porno mungkin bina Anda sadar lebih erotis, itu hendak akhirnya membuahkan Anda lebih fokus pada aktivitas seksual daripada menyenangkan suami Dikau.

Saya dari berakting akan tahun 1996. Saya siap membintangi maupun ikut membintangi lebih berasal 20 bioskop. Saya mengadakan ini ihwal diri ana: Saya berminat membaca hal-hal yang lain saya sukai seolah-olah aku tidak mau benar-benar harus melakukannya. Saya mengikuti audisi untuk komidi gambar independen bersama mendapat panggilan balik. Ana sangat aktif! Saya belajar skrip; itu adalah gambar hidup tentang alku yang sama dengan tersangka kencreng. Saya ditawari bagian itu. Yay ana. Saya memantau ada adegan cinta dalam film itu tetapi ana cenderung, seragam, Anda tahu, membaca-mereka-dengan rajin, jadi-mungkin-mereka-tidak-benar-benar terdapat. Saya kerap fokus pada aspek kasatmata dari beragam hal. Beserta secara bodoh membodohi awak sendiri bab yang destruktif. Saya amat ingin bekerja sebagai seorang aktris. Saya berkompromi melakukan ketelanjangan untuk melakukan film. Seandainya abdi tahu maka itu disebut "soft-core porn" saya barangkali tidak bakal pernah melakukannya. Saya bukan pernah damba menjadi bintang "porno". Memang, saya tidak pernah mengerjakan "porno inti".