Comentários do leitor

Ketagihan Porno Internet di Keadaan Valentine - Kombinasi Aus

por Selena Maur (04/02/2020)


Ironisnya, banyak laki-kaki mencari pornografi untuk menemukan semacam bal atau keeratan. Meskipun agaknya tentang jangkau kesenangan instan, itu enggak selalu bab mencoba mengamalkan hubungan berahi. Jauh dalam lubuk hati, ini adalah ihwal menemukan berbalas-balasan pengertian, kontak yang amanah, berbagi biji, rasa memiliki, membangun asosiasi di masa depan, dan sebagainya. Semuanya memajukan niat kerjakan ikatan emosional. Kami hajat dicintai bersama dicintai. Asusila, di jihat lain, menciptakan versi bikinan dengan atas objektifisasi tanpa pemenuhan yang bertahan arkais.

Apakah Anda pria bujang yang berawang-awang menonton film panas di Musim Valentine? Umpama Anda berkelanjutan menikmati melihat film porno (seperti setiap hari bersama setiap Hari Valentine) dan jika itu menghalangi Anda membentuk apresiasi yang afiat tentang apa yang disyaratkan hubungan, makanya bisa berprofesi masalah.

- Apa yang betul-betul artistik (wanita menyukai film-film itu dalam mana kaum lelaki di mana topeng dan beberapa wanita dekat mana kucing-jas kulit pada mana kerangkang dibuka seleret dan antero yang tak tetap ada)

"Kamu telah membaui bahwa dikatakan, 'Jangan berbuat perzinahan. ' Tetapi ana katakan kepada Anda maka siapa pun yang memandang seorang wanita bersama penuh kemurkaan telah melakukan perzinahan beserta dia di dalam hatinya "(Matius 5: 27-28)

Belaka bagaimana seseorang tahu bila perilaku seksualnya normal beserta kapan erotisisme yang sehat menjadi ketagihan yang lain sehat? Konselor dan terapis biasanya menggunakan kuesioner gemar akan seksual dan berbagai bobot tes untuk menentukan ala objektif kans kecanduan sensual. Namun akan akhirnya, cerita dewasa jawaban dan konkretisasi harus sedia dari pribadi. Tiga penanda dasar gemar akan seksual ialah keterpaksaan, kebakaan terlepas berbunga konsekuensi, beserta obsesi. Kompulsivitas adalah hilangnya kemampuan kerjakan memilih dan bebas apakah akan bercuti atau meneruskan perilaku genital. Pecandu berisiko mempertaruhkan arta, perkawinan, anak, dan karier untuk melajukan hasrat sensual mereka dan terlepas berbunga konsekuensi ini, mereka kalakian memanjakan angan seksual beserta mencari "perbaikan" seksual. Aplikasi seks laksana bentuk "perbaikan" menjadi kebiasaan nang begitu gandrung sehingga peminat terus hidup meskipun siap rasa aib yang amat yang berakar dari melakoni kehidupan rahasia di interior moral bersama nilai-nilai nang telah arkais dipegang.

Sayangnya, individu rajin tidak hendak menerima bahwa perilaku dengan fantasi menazamkan telah melalui batas berbunga apa nang didukung istiadat kita bak libido yang normal dengan sehat hingga keasyikan yang menyibukkan. Membuat mungkin berkuat dalam antipati dan kontemplasi yang menyimpang sampai kehancuran pernikahan, anak cucu, dan aliansi mereka terlalu besar untuk diperbaiki. Jeffrey Schultz, seorang penasihat pada Sonoran Healing Center pada Phoenix, Arizona yang berspesialisasi dalam terapi perilaku sensual kompulsif, menceritakan bahwa seorang klien yang hampir mengambil nyawanya bahkan tidak melihat perilaku seksualnya yang lain normal laksana masalah sampai hubungannya bersama keluarga dengan teman-teman bobrok. Ini merupakan situasi nang menyedihkan hendak sebagian besar peminat seks.

Gelap sebelum demonstrasi kepada nasabah, dia beroyal-royal dua separa jam memandang pornografi pada laptop-nya. Beliau menunda berjenis-jenis persiapannya, bekerja dia akan selesai dengan porno beserta cepat, kemudian bersiap bikin presentasi. Tetapi menit berangsur menjadi berjam-jam, dan dini dia menyadarinya, dia kecapekan dan itu satu di pagi musim. Dia menyombol apa nang dia bisa untuk demonstrasi, lalu mulur beberapa alarm sebelum beliau harus bangun jam heksa. Ketika dirinya tiba di presentasi jam 7: 30, dia benar-benar lelah bersama sulit bikin waspada. Dirinya minum kopi sebanyak yang dia bisa, lalu mematok komputernya bikin presentasi bagi orang-orang masuk, mengobrol, minum kopi, dengan akhirnya berbaur. Laptopnya terhubung ke proyektor sehingga jalur dapat memantau presentasinya saat dia berkomentar. Proyektor bergairah dan sira melihatnya lakukan mengoperasikan komputernya. Dia mengklik bilah Dari dan beliak folder Arsip Terkini bikin menemukan presentasi. Ketika dia memindai belembang untuk ciri-ciri presentasi, dia perhatikan, berbareng dengan unjuk rasa itu, sebelas nama file dari pornografi yang beliau tonton gelap sebelumnya. Ciri-ciri file kerjakan foto bersama film itu jelas-jelas bernyawa seksual. Batin di tenggorokannya, dia bercampuran untuk berdesir dari arsip Dokumen Terbaru, dan memantau sekeliling lakukan melihat siapa yang melihatnya melihatnya membukanya. Sebagian besar diri sedang berbicara, tetapi tiga atau gajah-gajahan telah memeriksa layar. Apakah mereka cek nama file? Sekarang, kepercayaannya tertembak, dan dia aib. Wajahnya memerah, dan sira bahkan tidak yakin apakah ada yang melihat alias membaca nama file. Sebagai hasil dari semua ini dan kurang tidur, presentasinya berprofesi sangat aus. Dia depresi memfokuskan akan aliran apa yang layak dia katakan, dan terbentur pertanyaan mendasar.