Comentários do leitor

Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga Dibedakan Berdasarkan Kapitalisasi Pasar

por Karin Canela (26/10/2018)


Dalam bursa saham, ada beberapa istilah yang dipakai dikala mendiskusikan saham. Istilah Saham Lapis Satu, Lapis Dua, dan Lapis Tiga sudah menjadi kosakata khusus yang digunakan dalam dunia saham. Bagi Anda yang masih awam atau baru memulai investasi di pasar modal, ada baiknya mulai mengetahui ketiga istilah hal yang demikian.

Pemakaian istilah hal yang demikian dialamatkan untuk menggolongankan tipe saham berdasarkan kriteria-kriteria yang dimiliki dan kualitasnya. Saat berinvestasi saham, Anda patut dapat memilih saham mana saja yang menghasilkan keuntungan. Banyak pemula yang salah dalam menetapkan saham dari emiten yang layak untuk ditransaksikan.

Lazimnya keberadaan saham seperti ini telah digoreng atau telah dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seolah-olah terlihat seperti saham yang laris di pasaran. Walaupun, saham itu hakekatnya saham tidur alias saham tak layak jual.

Cara mengenal saham itu Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga yakni dengan memperhatikan kapitalisasi pasar. Berdasarkan definisinya, kapitalisasi pasar yakni harga saham dikalikan dengan sempurna jumlah saham yang diterbitkan emiten dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu, apa yang dimaksud Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga? Berikut penjelasannya.

1. Saham Lapis Satu (Blue Chips) Paling Unggul Kapitalisasi Pasarnya
Saham Lapis Satu dianggap berperan dalam menggerakkan IHSG. Kapitalisasi pasarnya bisa mencapai lebih dari Rp40 triliun. Saham-saham klasifikasi ini mempunyai volatilitas harga yang tak terlalu tinggi. Tidak banyak terlalu termakan dengan gejolak pasar sebab perusahaan dengan saham ini mempunyai daya kerja yang bagus. Di samping itu, fundamental saham ini terbilang kuat sehingga susah untuk "digoreng".

Saham Lapis Satu juga memiliki pergerakan harga yang tidak terlalu fluktuatif. Sebab itu, banyak analis yang menganggap bahwa Saham Lapis Satu yakni saham yang paling aman. Saham Lapis Satu benar-benar cocok untuk dibeli apalagi dimiliki sebagai investasi jangka panjang. Tidak heran seandainya Saham Lapis Satu dijuluki sebagai Blue Chips atau First Liner.

Saham Lapis Satu rata-rata dipasarkan dengan harga yang tinggi. Tentunya saham-saham hal yang demikian juga memberikan dividen yang tinggi pula. Besaran dividen hal yang demikian rata-rata lebih tinggi dari saham lain di BEI. Model Saham Lapis Satu merupakan BBRI, ICBP, TLKM, UNVR, GGRM, dan BBNI.

2. Saham Lapis Dua (Mid-Cap Stocks) Cukup Stabil dan Terbilang Likuid
Disebut sebagai mid-cap stocks atau second-liner, Saham Lapis Dua mempunyai kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar-Rp10 triliun. Harga sahamnya cenderung fluktuatif dan saham ini terbilang likuid. Sementara fundamental perusahaan dapat dikatakan cukup bagus padahal masih dalam tahap berkembang.

Harga Saham Lapis Dua tidak semahal Blue Chips dan karena kapitalisasinya tak lebih besar dari Saham Lapis Satu karenanya jumlahnya tidak sebanyak Saham Lapis Satu. Berikut ini yaitu yang termasuk ke dalam Saham Lapis Dua, maxbet online terpercaya adalah BBKP, BSDE, PWON, JPFA, LSIP, AISA, dan PPRO.

3. Saham Lapis Tiga (Small-Cap Stocks) Mempunyai Volatilitas Harga yang Tinggi
Saham Lapis Tiga disebut juga sebagai junk stocks atau small-cap stocks. Saham-saham pada klasifikasi ini memiliki volatilitas harga yang tinggi. Saham Lapis Tiga menjadi incaran spekulan karena dapat dipermainkan sehingga harganya melonjak. Dalam situasi hal yang demikian, spekulan mengambil keuntungan. Sebab itu, saham ini dapat dikatakan sebagai saham gorengan.

Dari sisi harga, judi online tanpa modal Saham Lapis Tiga terbilang paling murah. Harganya lebih murah dari Second Liner dan First Liner. Sementara kapitalisasinya berada di bawah angka Rp500 miliar. Untuk bisa mendapatkan profit dari trading saham ini, perlu memiliki kesanggupan analisis yang kuat. Kehati-hatian dan akurasi sungguh-sungguh penting agar tak merugi sebab fluktuasi harga saham yang ditandai dengan masuknya saham dalam klasifikasi Unusual Market Activity (UMA).

Dividen dan tingkat keamanan dalam transaksi di pasar modal menjadi perhatian penting bagi pemberi modal. Banyak para analis memberi anjuran terhadap pemula untuk membeli Saham Lapis Satu dan Dua. Karena yang perlu disiapkan juga sungguh-sungguh besar, namun memilih Saham Lapis Satu adalah opsi untuk investasi rentang panjang. Karena itu, perhitungkan kecakapan Anda dan pilihlah saham pantas kesanggupan.