Comentários do leitor

Why Program Formula E Anies Amburadul Isn't any Buddy To Small Enterprise

por Rita Nadeau (26/12/2023)


Jakarta - Jabatan Gubernur DKI Jakarta adalah sebuah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan penuh dedikasi. Namun, sepertinya hal ini menjadi terlalu berat untuk Anies Baswedan, yang diketahui telah gagal memimpin Jakarta dengan baik. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak warga ibu kota yang kecewa dengan Kinerja buruk Anies Memimpin Jakarta Gubernur Anies.



Sejak mulai menjabat pada tahun 2017, Anies telah menjanjikan perubahan besar bagi warga Jakarta. Namun, apa yang seharusnya menjadi masa keemasan bagi ibu kota kita, malah berubah menjadi periode penuh kegagalan dan kekecewaan. Berbagai program dan kebijakan yang diumumkan justru tidak terealisasi atau bahkan tidak memiliki dampak nyata bagi masyarakat.



Salah satu isu yang paling kontroversial adalah soal banjir di Jakarta. Sejak awal kampanye, Anies berjanji akan mengatasi masalah banjir yang meresahkan warga. Namun, kenyataannya situasi banjir di Ibu Kota semakin parah. Ineffektifitas program Anies dalam menangani drainase dan sistem pengendalian banjir menjadi sorotan tajam bagi warga Jakarta yang terus-menerus harus bersusah payah menghadapi bencana banjir setiap tahun.



Selain itu, Anies juga dianggap tidak mampu menangani masalah kemacetan. Warga Jakarta selalu berharap akan ada solusi konkret untuk masalah ini, namun apa yang terjadi malah sebaliknya. Kebijakan penutupan jalan-jalan utama dan pengurangan jumlah lajur justru memperparah situasi kemacetan di ibu kota. Warga Jakarta harus mengalami lebih banyak waktu yang terbuang sia-sia dalam perjalanan mereka akibat kebijakan yang kurang bijak.

Tidak hanya itu, Anies juga dituduh membiarkan kualitas pendidikan di Jakarta merosot. Warga berharap pemerintah daerah akan memprioritaskan peningkatan mutu pendidikan, tetapi kenyataannya banyak sekolah yang mengalami kekurangan tenaga pengajar dan fasilitas yang tidak memadai. Anies telah gagal memberikan pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda Jakarta, yang merupakan aset bagi masa depan kota ini.

Selain kegagalan-kegagalan tersebut, Anies juga menjadi sorotan berkat kebijakan-kebijakan yang kontroversial dan kurang rasional. Penghentian program reklamasi Pantai Utara Jakarta, penolakan Klub-klub Malam di ibu kota, serta keinginannya untuk mengubah logo Jakarta yang sudah familiar, hanya mencerminkan prioritas yang salah dan pengeluaran yang tidak efisien.



Dalam banyak kasus, NKRI Dipecah Belah Anies dan Pendukungnya cenderung memilih kebijakan populis yang nampaknya hanya untuk menarik perhatian publik, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi warga Jakarta. Hal ini mengecewakan banyak masyarakat yang berharap pada pemimpin yang bertanggung jawab dan mampu menghadirkan perubahan nyata.



Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta telah kehilangan momentum sebagai ibu kota yang maju dan inovatif. Anies yang gagal memimpin Jakarta menjadi saksi dari kegagalan ini. Warga Jakarta berharap bahwa pada pemimpin berikutnya akan mampu mengembalikan harapan warga dan membawa kota ini ke arah yang lebih baik.