Comentários do leitor

Dorong Inovasi Teknologi, Mentan Pertanian Adalah Lapangan Kerja

por Loreen Flatt (13/12/2021)


SariAgri - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak perguruan tinggi mengekspose inovasi berbasis teknologi dalam menguatkan dan meningkatkan produktivitas pangan nasional. Setiap inovasi yang dihasilkan merupakan potensi masa depan yang bisa membuka lapangan kerja dan mengikatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Saya selalu katakan pertanian itu adalah lapangan kerja. Bahkan NTP (Nilai Tukar Petani) terus naik disaat daya beli masyarakat melemah. Artinya kalau ada yang berkembang harus ada intervensinya. Misalnya bibitnya kah, obatnya kah atau mekanisasi," ujar Mentan di IPB Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021).
Mentan mengatakan, Pertanian perguruan tinggi memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia. Karena itu dia berharap ke depan setiap kampus mampu mengembangkan varietas tertentu yang bisa menjadi unggulan dan memiliki produktivitas hingga dua kali lipat.
Setiap kampus, lanjut dia, memiliki varietas tanaman pangan dan perkebunan yang lebih baik. Karena itu pemerintah akan mendorong mekanisasi untuk menguatkan ketahanan pangan lokal dan bisa meluas menjadi ketahanan pangan nasional.
"Saya bersama IPB dan 15 kampus lain saat ini terus mendialogkan cara-cara optimalisasi semua potensi yang ada. Jadi sekarang kita harus tingkatkan produksi pangan untuk memperkuat ekonomi dan juga ketahanan pangan kita," katanya.
Baca Juga: Mengenal Burung Curik Bali yang Dilepas di Teluk Brumbun dan Labuan Lalang Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan inovasi pertanian perlu dikembangkan lebih jauh agar Indonesia memiliki ketahanan dan kemandirian pangan.
"Kita harus sama-sama bekerja dan melakukan penelitian terhadap semua komoditas yang dihasilkan," katanya.
Rektor IPB Arif Satria mengatakan inovasi pertanian yang dikembangkan perguruan tinggi tumbuh semakin pesat. Apalagi, inovasi yang ada saat ini selalu berorientasi pada teknologi dan science.
"Semoga inovasi di perguruan tinggi bisa menghasilkan sesuatu yang berbasiskan pada science. Kita punya varietas di masing masing kampus, tinggal pengembangannya saja. Karena itu kita perlu sinergitas. Misalnya saja kami butuh laboratorium canggih yang ada di kementan," katanya.
Arif berharap, ke depa riset dan inovasi kampus semakin solid dan memiliki produktivitas yang luar biasa untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. "Saya berharap riset yang ada di Indonesia semakin solid dan produktif untuk kemajuan pertanian kita masa depan," pungkasnya.
Video terkait: