Comentários do leitor

8 Perbedaan Mencolok Kurban dan Aqiqah Serta Larangannya

por Eugenia Angles (03/09/2022)


8 Perbedaan Mencolok Kurban dan Aqiqah Serta Larangannya

Menjelang hari raya Idul Adha yang masih di sedang pandemi Covid-19 terhadap 20 Juli 2021 memantik pertanyaan yang masih sebabkan orang bingung yakni perbedaan kurban dan aqiqah. Dari faktor syariat, keduanya sesungguhnya punya persamaan menyembelih hewan, slot cucu kakek tapi ada perbedaan sadar berdasarkan Al-Quran dan hadist. Melansir dari Dompet Dhuafa, perbedaan ini ditinjau berasal dari 8 hal, yakni tujuan, type hewan, kuantitas hewan, selagi penyembelihan, kuantitas pelaksanaan yang disyariatkan, perlindungan daging, wujud daging yang diberikan, dan upah bagi penyembelih.

1. Perbedaan Tujuan Kurban dan Aqiqah
Secara dasar, kurban punyai definisi menyembelih hewan bersama dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah terhadap hari raya Haji atau biasa disebut Idul Adha terhadap 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Sementara, aqiqah miliki makna memotong. Menurut para ulama bermakna beragam, baik itu memotong hewan atau potong rambut bayi. Secara istilah, akikah menyembelih hewan sebagai rasa syukur kepada Allah atas kelahiran buah hati yang diselingi pemotongan rambut bayi.


Artinya: Aqiqah menyertai lahirnya seorang bayi, (H.R. Bukhari).

2. Perbedaan berasal dari Jenis Hewan
Kambing, domba, sapi, kerbau, dan unta merupakan hewan yang diizinkan para ulama untuk menjadi hewan ternak. Melansir dari Dompet Dhuafa, hewan ternak tidak boleh tersedia cacat. Lalu, lumayan usianya umumnya diamati berasal dari telah berpindah giginya. Jika domba, maka sedikitnya berusia satu th. dan sudah ganti gigi. Jika gunakan kambing, maka minimal telah berusia dua tahun. Kemudian, sapi dan kerbau meraih dua tahun lebih. Terakhir, unta perlu capai umur lima th. atau lebih.

Sementara, hewan yang bisa digunakan untuk aqiqah yaitu kambing atau domba dengan indikator tidak cacat, usianya adalah udah cukup dewasa bersama berubah gigi. Hal selanjutnya berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW berikut:

"(Aqiqah) untuk anak laki-laki adalah dua kambing dan untuk perempuan satu kambing. Baik berjenis kelamin jantan atau betina, tidak masalah," (sesuai dalam kitab al-Majmu Saryh muhazzab).

3. Perbedaan Jumlah Hewan yang Disembelih
Perbedaan lain pada kurban dan aqiqah yakni jumlah hewan yang disembelih. Pada kurban, jumlahnya tidak dibatasi dari jenis hewan yang diizinkan para ulama, sedang aqiqah dilihat berasal dari kelahiran. Berdasarkan sabda Rasulullah, aqiqah untuk anak laki laki adalah dua kambing dan untuk perempuan satu kambing.

4. Perbedaan Waktu Penyembelihan
Perbedaan tahu lainnya yaitu pas penyembelihan hewan kurban Idul Adha kudu pada tanggal 10, 11 , 12, 13 Dzulhijjah. Maka berasal dari itu, selain ibadah, kurban juga momentum setahun sekali di tanggal-tanggal tertentu. Pemesanan hewan kurban kepada peternak termasuk dapat kolektif atau individual. Berbeda dengan aqiqah yang mampu setiap saat, bahkan hingga anak sudah tumbuh dewasa (baligh), jikalau orang tua belum memiliki kekuatan finansial yang cukup.

Kurban atau aqiqah dulu?
Perbedaan saat inilah yang sering kadang membawa dampak orang bingung untuk mendahulukan kurban atau aqiqah. Melansir Dompet Dhuafa, alangkah lebih baik bagi umat Islam yang miliki kondisi finansial baik untuk mendahulukan kurban, terlebih waktu bulan Zulhijjah atau Idul Adha makin lama dekat. Hal selanjutnya karena kurban tidak sanggup dilakukan tiap-tiap kala layaknya aqiqah.

5. Perbedaan Kurban dan Aqiqah berasal dari Jumlah Pelaksanaan
Aqiqah hanya dikerjakan sekali seumur hidup. Jika anak udah diaqiqahkan oleh orang tuanya saat tetap bayi, maka tak harus aqiqah ulang pas anak beranjak dewasa. Berbeda bersama kurban yang tidak dibatasi jumlah pelaksanaannya seumur hidup. Nabi Ibrahim menjadi panutan umat Islam untuk tidak ragu-ragu berkurban tiap-tiap tahun.

6. Perbedaan Dalam Pemberian Daging
Islam sesuaikan perlindungan daging kurban dan aqiqah supaya tepat sasaran. Pada aqiqah, dagingnya dapat diberikan kepada siapapun, tidak lihat standing ekonomi. Lain halnya terhadap kurban, para ulama sepakat ada golongan penerima daging ada 3 yakni sepertiga untuk fakir miskin, sepertiga untuk keluarga yang berkurban, dan sepertiga untuk tetangga atau kerabat terdekat. Allah berfirman pada ayat di bawah ini:

"Maka makanlah sebagiannya (daging kurban) dan berilah makan orang yang merasa memadai bersama dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta," (QS.Al-Hajj:36).

7. Perbedaan Bentuk Daging yang Diberikan
Hal ini umum umat Islam ketahui, tapi perlu diingat lagi bahwa daging kurban dibagikan didalam suasana mentah, sementara daging dari aqiqah mesti dalam situasi masak. Maka berasal dari itu, jangan sampai tertukar gara-gara aqiqah layaknya sediakan makanan terhadap tamu. Berbeda dengan kurban yang penyajiannya diserahkan pada permintaan masing-masing yang memperoleh daging.

8. Perbedaan Upah Penyembelih
Upah jadi perbedaan paling akhir kurban dan aqiqah yang kudu umat Islam perhatikan. Orang yang menyembelih hewan kurban tidak diberikan upah, melainkan ia terima daging dari yang telah sembelih olehnya. Beda bersama dengan aqiqah, para penyembelih dapat menghendaki upah pada empunya hajat.

Delapan indikator tersebut menjadi pembeda antara kurban dan aqiqah, maka jangan tertukar lagi. Sebelum lakukan kurban, umat Islam perlu menyadari tiga larangan kurban agar ibadah jadi sempurna.

1. Larangan Menjual Daging Kurban
Imam Syafii menyebutkan bahwa binatang kurban bersifat nusuq, yaitu hewan yang disembelih untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan demikian, para penerima daging qurban Idul Adha dilarang menjajakan ulang daging yang telah diterima. Mengutip dari zakat.or.id, kala hewan ternak sudah disembelih, maka seluruh anggota tubuh dan dagingnya kudu langsung dibagikan atau diberikan sebagai hadiah. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Artinya: Barangsiapa menjajakan kulit hasil sembelihan qurban, maka tidak tersedia qurban baginya, (HR. Al Hakim).

2. Larangan Potong Kuku dan Cukur Rambut untuk Pekurban



Artinya: Barangsiapa yang udah memiliki hewan yang hendak diqurbankan, jikalau udah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka janganlah dia memotong sedikitpun anggota berasal dari rambut dan kukunya sampai dia selesai menyembelih HR.Muslim dan Abu Daud

3. Larangan Jual Kembali Hewan Kurban yang Telah Ditentukan

Jika pekurban sudah membeli hewan untuk berkurban, maka ia tidak boleh menjual ulang dengan tekad yang berbeda. Para pekurban mesti ingat bahwa tekad berkurban cuman hanya dikarenakan Allah, bukan untuk pamer suasana ekonomi. Jika terdapat ketidaksesuaian bersama dengan ukuran atau suasana hewan, maka menggantikan lebih baik daripada menjajakan kembali.

Siapkan kurban terbaik Anda dari sekarang. Jangan lupa jika Indonesia tetap bergelut dengan pandemi Covid-19, maka berasal dari itu jaga kesegaran dengan protokol ketat agar kebugaran selalu stabil. Salah satu caranya dengan pesan hewan ternak kurban di internet kesayangan. Kurban online di Dompet Dhuafa solusi untuk sambut Idul Adha yang aman dan nyaman berasal dari rumah demi meminimalisir kontak fisik. Mari, berani berkurban kembali bersama ketuk tautan Portal Kurban Online Dompet Dhuafa ini.